JEMBER - Dalam menjalin sinergi, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara Polres Jember dengan Mahasiswa, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menggelar Dialog Bersama Mahasiswa yang dikemas dalam acara Diagram, pada hari Selasa kemarin.
Acara Diagram dialog bersama mahasiswa dilakukan secara santai namun serius itu dilakukqn di Rumah Makan Lestari Jln. Kartini No. 14 Kec. Kaliwates Kab. Jember. Turut serta hadir dalam diagram tersebut Wakapolres Jember Kompol Kadek Ary Mahardika, Kabagops Kompol M.Toha, Kapolsek Ajung Iptu Agus Idham Kholid, Kanit Regident, Iptu M. Harzuasi dan para mahasiswa UNAIR yang melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Jember sebanyak 47 orang. Rabo (03/08/2022).
Baca juga:
Hymne Madrasah: Lirik dan Lagu
|
Dialog Polres Jember bersama mahasiswa ini selain sebagai sarana komunikasi antara Polres Jember dengan komunitas mahasiswa juga merupakan wadah untuk pembahasan isu-isu menonjol di wilayah Kabupaten Jember khususnya, menampung masukan/aspirasi solusi penyelesaian permasalahan serta berperan aktif pada penanganan pandemi Covid-19 serta kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Implementasi program Kapolda Jatim.
Dari hasil yang diamati mahasiswa Unair yang melaksanakan KKN di salah satu desa diwilayah Jember tersebut menanyakan tentang PMK dan menyampaikan masih kurang pedulinya masyarakat masalah kebersihan dan kurangnya tempat pembuangan sampah.
Dalam dialog tersebut Kapolres Jember menjelaskan " Adanya PMK, Polres Jember telah bekerja sama dengan Dinas Peternakan telah dilakukan vaksinasi, terhadap sapi sehat dalam mencegah tertularnya PMK. Sedangkan kendala yang dihadapi adalah jumlah dokter dan mantri hewan se Kabupaten Jember yang hanya kurang lebih 100 orang", tutur Hery Purnomo.
Tentang permasalahan sampah diterangkan oleh Kapolres, "Kami telah melakukan upaya seperti yang telah dilakukan oleh Bhabinkamtibmas kami untuk menggerakkan warga masyarakat dalam mengolah sampah melalui program bank sampah dengan tagline, Menciptakan Emas dari Sampah. Dan telah kami dalam bentuk gudang, alat pemilah serta pencacah sampah organik dan anorganik yang hasilnya dalam bentuk paket magot. Dimana magot ini digunakan sebagai makanan unggas dan ikan", jelas Kapolres Hery Purnomo. (AR).