JEMBER - Dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah pada hewan ternak berkuku dua, seperti sapi dan kambing, Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan ikut prihatin dan melakukan pengecekkan langsung bersama aparat Terkait, baik Dinas Peternakan Kabupaten Jember maupun unsur Muspika lainnya. Pada Senin 27//06/2022.
Hadir pada pelaksanaan monitoring langsung di kandang sapi milik Junet Ds Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember.
Junet dengan 100 ekor sapinya tersebut ada 26 ekor yang terdampak terdampak PMK, bahkan ada sapi unggulan kontes yang sudah memiliki pasar harga tinggi, karena beberapa kali menang kontes juga menjadi korban wabah PMK tersebut.
Terkait hal tersebut usai melaksankan kegiatan kewilayahan, Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, berkenan langsung menuju ke rumah Junet, sekitar pukul 17.30 Wib sesampai dilokasi langsung menuju kandang sapi dan melihat langsung kondisi sapi-sapi yang terdampak.
Dalam wawancaranya Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan menyatakan, bahwa kita sudah masuk wilayah zona orange pada wabah PMK ini, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Jember terdapat ternak sapi terdampak PMK.
Untuk itu kita terus mendorong dan membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan tindakan percepatan penanganan wabah PMK ini. Jelas Dandim 0824/Jember.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
Menurut Junet, dirinya sangat berterima kasih karena Pak Dandim ikut melihat langsung ke dalam kandang bagaimana kondisi sapi kami terdampak PMK.
Ini tentunya memberi motivasi tersendiri.bagi kami untuk tidak putus asa menghadapi cobaan ini, saat kami tanya kerugiannya, Junet menyampaikan bahwa ada sekitar 26 ekor terdampak PMK, sebagian mari, sebagian besar kita potong paksa dan lain-lainnya. Sekali lagi terima kasih Dandim 0824/Jember. Pungkas Junet. (Siswandi)